Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Produksi udang vaname dari tahun 2010 hingga 2013 mengalami kenaikan sebanyak 19,46% dan diharapkan tahun 2014 produksi udang vaname dapat melampau target lebih dari 100%. Diprediksikan permintaan udang Cara dan dosis fermentasi katul untuk lahan 1000 m 2 yaitu: 10 kg katul, 2 l tetes, 1kg pakan, 200 gr ragi. Semua bahan dicampur dengan air hingga seperti bubur kemudian ditutup rapat selama 45 – 48 jam yang kemudian ditebar di petakan pada pagi hari dan mulai saat itu kincir harus hidup 24 jam nonstop minimal 2 kincir tiap petak 1000 m 2 diberikan pada benih udang vaname. Lactobacillus yang dicampur dalam pakan akan mengalami pertumbuhan dan menghasilkan zat antimikroba yang dapat menghambat bakteri pathogen. Selain itu Lactobacillus yang dicampurkan dalam pakan akan meningkatkan kualitas pakan dengan cara fermentasi pakan (Syadillah et al., 2020). A. Klasifikasi dan morfologi udang vaname Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan jenis udang yang mudah dibudidayakan di Indonesia, karena udang ini memiliki banyak keunggulan. Menurut Sumeru (2009), udang vaname ini memiliki ketahanan terhadap penyakit dan tingkat produktivitas tinggi. Selain itu, udang vaname ini dapat dipelihara AGRIKAN.ID – Siklus hidup udang vaname ( Litopenaeus vannamei) dimulai ketika telur udang menetas dan menghasilkan nauplius ( nauplii) sampai dengan udang dewasa ( adult ). Induk vaname (kelas induk pokok) betina melakukan pemijahan (pengeluaran telur) sehingga menghasilkan telur sekitar 100.000 – 250.000 per ekor induk per pemijahan. SyM6.

cara membuat pakan fermentasi udang vaname